Perlu Dicari Cara Agar Penetapan 1 Syawal Tidak Menimbulkan Perbedaan Lagi

7 Sep

Jakarta (Pinmas)–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Majelis Ulama Indonesia dan para ulama lain dapat menentukan salah satu cara untuk memutuskan datangnya 1 Syawal untuk tahun-tahun mendatang. Presiden menyampaikan hal ini pada bagian lain pengantarnya saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Selasa (6/9) siang.

“Saya meminta MUI dan pihak lain yang memahami hal ini dapat berpikir dengan tenang dan jernih untuk menetapkan Lebaran di tahun-tahun yang akan datang,” kata SBY. Presiden perlu menyampaikan hal ini karena banyak pesan singkat atau sms masuk yang bernadakan protes tentang penetapan 1 Syawal yang kerap berbeda di tanah air.

SBY juga mengingatkan, soal penetapan 1 Syawal ini bukanlah domain Kepala Negara. “Ini domain dari para ulama yang memahami hal ini. Saya bukan ahlinya,” ujar SBY.

Sebelumnya, Presiden juga menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada semua pihak yang merayakannya. “Ijinkan saya menyampaikan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Minal aidin wal faizin,” kata SBY. “Barangkali selama setahun ada tutur kata dan tindakan saya yang tidak berkenan, baik lisan maupun pesan melalui sms, saya minta maaf,” Presiden menandaskan.(sby.info)

Sumber: http://www.kemenag.go.id

Tambahan Kuota Haji Akan Diprioritaskan Bagi Propinsi Masa Tunggunya 11 Tahun

10 Agu

Jakarta (Pinmas)–Menteri Agama Suryadharma Ali, mengatakan akan memprioritaskan tambahan kuota haji kepada propinsi yang masa tunggu jemaahnya mencapai 11 tahun, seperti Sulawesi Selatan, Kalsel dan NAD. Hal itu dapat dilakukan, jika usulan pemerintah Indonesia untuk penambahan kuota haji dipenuhi pemerintah Arab Saudi.

Menag Suryadharma kepada wartawan di kantor BPS Jakarta, Senin 8 Agustus, mengatakan pemerintah telah meminta tambahan kuota haji ke Arab Saudi sebanyak 26.600 orang.

Jika tambahan kuota dipenuhi, kata Suryadharma, jumlah kuota jemaah haji Indonesia seluruhnya mencapai 237.600 orang. Saat ini, Arab Saudi baru memberikan kuota haji sebanyak 211 ribu orang, kurang dari kuota sebenarnya.

“Kalau usulan kita itu dipenuhi Arab Saudi, maka daerah-daerah yang daftar tunggunya mencapai 11 tahun yang akan diprioritaskan,” jelas Menag.

Saat ini, daftar tunggu haji di seluruh Indonesia lebih dari satu juta orang. Setiap tahun, daftar tunggu tersebut bukannya berkurang, malah kian bertambah. Jika tidak ada penambahan kuota, maka masa tunggu calon haji bakal lebih lama lagi.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, sangat berharap pemerintah pusat memberi tambahan kuota bagi provinsi ini. Syahrul meminta agar jumlah daftar tunggu menjadi pertimbangan dalam penentuan kuota haji.

Jika jemaah terlalu lama menunggu giliran ke Tanah Suci, maka akan membawa konsekuensi besar. Jika masa tunggu mencapai 11 tahun, maka umat muslim yang berusia 50 tahun saat ini, baru akan mendapat giliran saat berusia 61 tahun. (Fjr)

Sumber: http://www.kemenag.go.id

Selamat Jalan Bapak Kolonel (Purn) Drs. H. Masyhudi, MM.

10 Agu


Semarang- Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiuun Telah meninggal dunia Bapak Kolonel (Purn) Drs. H. Masyhudi, MM. pada hari Sabtu, 6 Agustus 2011 jam 11.45 WIB. Insya Allah di makamkan pada hari ini jam 17.00 WIB. di Desa Parak Sebaran Kec, Pageruyung Kabupaten Kendal. Beliau adalah Dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS) sebelumnya jadi dosen beliau menjabat sebagi Direktur Wakaf pada Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI setelah masa jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah selesai. Pria yang meniti karier dari Wamil pada Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sampai manjadi perwira TNI dengan pangkat kolonel itu bertugas di Bintal Mabes TNI. Semoha amal Ibaadah Beliau diterima disisi Allah Subhanahu Wata’ala. Amin (Alja)

Sumber: http://www.jateng.kemenag.go.id